1. Tujuan [kembali]
- Mengetahui dan memahami aplikasi dari op-amp dalam rangkaian listrik
- Mampu menjelaskan prinsip cara kerja setiap rangkaian
- Mampu mengaplikasikan dan membuat rangkaian
2. Alat dan Bahan [kembali]
- ALAT
A. Power Suply
- ALAT
- BAHAN
Resistor adalah perangkat elektronik yang berperan sebagai penghambat tegangan suatu rangkaian. Resistor ini memiliki berbagai variasi hambatan yang satuannya ohm.
B. OP-AMP Op-Amp (Operational Amplifier) adalah salah satu bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal Listrik. Fungsi dari Op-Amp adalah sebagai pengindra dan penguat sinyal masukan, baik DC ataupun AC
Berfungsi sebagai sumber arus listrik dengan menyimpan energi potensial listrik
3. Dasar Teori [kembali]
Arus dan Tegangan Offset
Tegangan offset keluaran dapat ditunjukkan dipengaruhi oleh dua kondisi rangkaian terpisah. Ini adalah:
(2) arus offset karena perbedaan arus yang dihasilkan pada input plus (+) dan minus (-).
INPUT OFFSET VOLTAGE, VIO
Untuk menentukan pengaruh tegangan input ini pada output, pertimbangkan koneksi yang ditunjukkan pada Gambar 14.23
Untuk Vo, kami dapatkan
Persamaan (14.16) menunjukkan bagaimana hasil tegangan offset keluaran dari masukan yang ditentukan tegangan offset untuk sambungan penguat khas op-amp.
TEGANGAN OUTPUT OFFSET KARENA INPUT OFFSET SAAT INI, IIO
Karena kedua transistor masukan tidak pernah sama persis, masing-masing akan beroperasi pada arus yang sedikit berbeda.Untuk koneksi op-amp tipikal, seperti itu ditunjukkan pada Gambar 14.25, tegangan offset keluaran dapat ditentukan sebagai berikut. Mengganti arus bias melalui resistor masukan dengan penurunan tegangan yang berkembang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14.26
Kita dapat menentukan ekspresi tegangan keluaran yang dihasilkan. Menggunakan superposisi, tegangan keluaran karena arus prategangan masukan I+IB, dilambangkan dengan V+o, adalah
Sedangkan tegangan keluaran hanya karena I-IB, dilambangkan dengan V-o, adalah...
Untuk tegangan offset keluaran total sebesar
Karena pertimbangan utamanya adalah perbedaan antara arus prategangan masukan dari setiap nilai, kita mendefinisikan IIO arus offset dengan
Karena resistansi kompensasi RC biasanya kira-kira sama dengan nilai R1, menggunakan RC = R1 di Persamaan. (14.17) kita bisa menulis
INPUT BIAS CURRENT, IIB
Parameter yang terkait dengan IIO dan arus prategangan masukan terpisah IIB dan IIB adalah arus bias rata-rata didefinisikan sebagai
Satu dapat menentukan arus prategangan masukan terpisah menggunakan nilai-nilai yang ditentukan IIO dan IIB. Dapat ditunjukkan bahwa untuk I+IB > I-IB
4. Percobaan [kembali]
- Siapkan segala komponen yang di butuhkan
- Susun rangkaian sesuai panduan
- Sambungkan rangkaian dengan baterai untuk sumber tenaga
- Hidupkan rangkaian
- Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
6. Video [kembali]
3
7. Problem [kembali]
8. Example [kembali]
1. Hitung tegangan offset keluaran dari rangkaian pada Gambar 14.24. Daftar spesifikasi op-amp
VIO 1.2 mV.
2. Hitung tegangan offset untuk rangkaian Gambar 14.24 untuk daftar spesifikasi op-amp IIO 100 nA.
SOLUSI
Vo = IIO
Rf = (100 nA)(150 kΩ) = 15 mV
3. Hitung tegangan offset total untuk rangkaian Gambar 14.27 untuk op-amp dengan nilai tegangan offset masukan yang ditentukan, VIO = 4 mV dan arus offset masukan IIO =150 nA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar