Rabu, 28 Agustus 2024

Tugas 1 - Teknik Interface (Perangkat Lunak)

 


Gambar 28 : Program dengan MUL

1. Tujuan[Kembali]

1.  Mampu memahami dan membuat bahasa assembler menggunakan software emu8086
2. Dapat membuat program untuk menulis dan membaca input menggunakan bahasa assembler

2. Alat dan Bahan[Kembali]

- Software emu8086

3. Dasar Teori[Kembali]

Teori Bahasa Assembler
Dalam bahasa tingkat rendah tidak dibutuhkan struktur program karena semuanya diserahkan kepada pemakai.

Register
Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data. Sebagian besar register yang terdapat pada mikroprosessor 8088 adalah 16 bit. Terdapat 5 kelompok register, diantaranya:

1. General Purpose Register
General Purpose Register dapat dibagi menjadi register low dan high bits, yang masing-masing berkemampuan 8 bit. Seperti register AX, register low-nya adalah AL dan register high-nya adalah AH.

Ada empat macam General Purpose Register yaitu:
    a. Register AX (AX+AL) atau Accumulator Register adalah register aritmatik untuk dipakai dalam operasi pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Register AH dapat juga digunakan untuk tempat kembali nilai service number untuk beberapa interrupt tertentu.
   b. Register BX (BH+BL) atau Base Register adalah salah satu dari dua register base Addressing mode, yang dapat mengambil atau menulis langsung dari/ke memori.
   c. Register CX (CH+CL) atau Counter Register adalah suatu counter untuk meletakkan jumlah lompatan pada loop yang dilakukan.
General Purpose Register dapat dibagi menjadi register low dan high bits, yang masing-masing berkemampuan 8 bit. Seperti register AX, register low-nya adalah AL dan register high-nya adalah AH.
    d. Register DX (DH+DL) atau Data Register mempunyai tiga tugas, yaitu:
   1. Membantuk AX dalam proses perkalian dan pembagian, terutama perkalian dan pembagian 16 bit.
      2. DX merupakan register offset dari DS.
      3. DX bertugas menunjukkan nomor port pada operasi port

2. Segment Register
  a. CS (Code Segment) Register berfungsi untuk menunjukkan segment, program yuang berapa dengan pasangan register ini adalah register IP
   b. DS (Data Segment) Register berfungsi untuk menunjukkan segment dari segment data. Pasangan dari DS adalah DX
    c. SS (Stack Segment) Register berfungsi untuk menunjukkan segment dari segment stack. Pasangan dari SS adalah SP.
   d. ES (Extra Segment) Register berfungsi untuk pemograman pada saat melakukan operasi ke segment lain.

3. Pointer Register berfungsi untuk menyimpan offset dari relative address
  a. IP (Insturction Pointer) Register berfungsi untuk menunjukkan baris perintah program. Pada saat program pertama dijalankan register akan langsung menunjuk pada awal program.
  b. SP (Stack Pointer) Register adalah merupakan pasangan SS yang digunakan untuk operasi stack. Pada saat pertama program dijalankan register ini akan menunjuk pada byte terakhir stack.
  c. BP (Base Pointer) Register mempunyai fungsi yang sama dengan register BX tetapi BX untuk menulis dan membaca segment DS (Data Segment) sedangkan BP menulis dan membaca segment SS(Stack Segment).

4. Index Register yaitu SI (Source Index) dan DI
(Destination Index) berfungsi untuk melakukan operasi STRING. Namun demikian, kedua register ini sering digunakan untuk menulis dan membaca dari atau ke memori seperti halnya BX dan BP.

5. Flag Register berfungsi untuk mengecek apakah program berfungsi atau tidak.
  a. Interrupt Flag, untuk mengecek apakah pada saat operasi Interrupt sedang aktif atau tidak, jika tidak aktif maka Interrupt tidak akan dijalankan.
  b. Carry Flag, untuk mengecek apakah saat operasi terjadi kesalahan atau tidak.
  c. Sign Flag, untuk menunjukkan apakah suatu bilangan bertanda atau tidak dan sebaliknya.

Perintah Dasar Assembler
1. MOV
  Adalah perintah untuk mengisi, memindahkan atau memperbaharui isi suatu register, variabel atau suatu lokasi memori.

  Syntax : MOV[operand1],[operand2]

 a. operand1 berupa register, variabel, lokasi memori
 b. operand2 berupa register, variabel, lokasi memori ataupun bilangan

contoh :
MOV AH,AL    ;mengcopy isi register AL ke register AH
MOV AH,02    ;mengisi register AH dengan 02

2. Int (Interrupt)
subrotine yang akan dipanggil setelah tersedia pada memori komputer. terdapat dua jenis interrupt, yaitu:
   a. BIOS interrupt yaitu 0H hingga 1FH yang disediakan oleh BIOS (Basic Input Output System)
contoh : Int 16H service 1FH berfungsi untuk mengecek apakah ada tombol keyboard yang ditekan.
   b. DOS interrupt yaitu Int 1FH keatas yang disediakan oleh DOS (Disk Operating System).
Contoh : Int 20H berfungsi menghentkan kerja suatu program..

3. Int 21h service 0Ah
Int 21h adalah salah satu Int yang termasuk DOS Interrupt, karena INT 21h mempunyai banyak sekali tugas, maka tugasnya dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Untuk memanggil bagian-bagian itu perlu menyertakan nomor bagiannya yang disebut juga service number. Contoh 21h yang bertugas mencatak sebuah huruf ke layar yaitu fungsi kedua dari Int 21h.

Service 0AH digunakan untuk melakukan input dengan lebih dari 1 karakter, dengan syarat register harus berisikan service number dari 21H tersebut.

Service 09H digunakan untuk mencetak huruf ke layar, untuk penggunaannya diakhiri dengan tanda dolar '$'

4. Percobaan [Kembali]

a. Listing Program[Kembali]
      


org 100h

; Program perkalian dua
    mov cx,4H
    mov bh,1H
ulangi:
    MOV AH,02H
    mov dl,0d
    int 21H         ;0D = turun satu baris
    mov dl,0AH
    int 21H         ;dan 'OA' yang membuat kursos
    
    Mov dl,bh
    ADD dl,30H      ;BH+30H untuk ASCII Angka
    mov ah,02H
    int 21H         ;cetak angka
    
    mov dl,2aH
    int 21H         ;cetak '*'
    mov dl,32H
    int 21H         ;cetak angka '2'
    mov dl,3dH      
    int 21H         ;cetak '='
    
    mov al,02H
    mul bh
    
    Mov dl,al
    add dl,30H
    mov ah,02H  
    int 21H         ;cetak angka
    mov dl,0dH
    int 21H         ;0D = turun satu baris
    mov dl,0dH
    int 21H         ;dan 'OA' yang membuat kursor
    
    inc bh
    
    Loop ulangi     ;ULANGI SAMPAI cx = 0
    
    MOV AH,4CH
    INT 21H 

ret

b. Video[Kembali]
Referensi

c. Download File[Kembali]
File Kodingan klik disini
Video referensi klik disini

Entri yang Diunggulkan

LA MODUL 3 PERCOBAAN 2

  PERCOBAAN 2 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Jurnal 2. Alat dan Bahan 3. Rangkaian Simulasi 4. Prinsip Kerja Rangka...